David Beckham dan Personal Branding yang Tepat

“Harga mobil H**** J*** sebenernya nggak sampai 200 juta. Paling sekitar 80 jutaan. Tapi begitu ditempel  logo H****, harganya langsung cusss… Itulah kekuatan sebuah brand,” begitu kata temen gue yang bokapnya seorang ahli mesin.

Gue langsung teringat kepada para atlet sepak bola zaman sekarang, terutama pesepak bola internasional. Mereka bukan hanya lagi seorang atlet yang harus berlatih setiap hari, menjaga berat badan, nutrisi, serta gizi. Kini mereka harus pandai menjaga identitas dirinya di dalam atau di luar lapangan. Mereka adalah sosok yang menjadi panutan bagi penggemarnya. Sosok itulah yang kemudian dimodifikasi sebagai brand.

A brand is a name, term, design, symbol, or combination of these elements that identifies a product or service and ditinguished it from its competitors.  A brand can be used to identify one product, a family of related products, or all products of a company.” Schneider (2006:654-655).

Brand adalah nama, istilah, desain, simbol, atau kombinasi dari berbagai hal tersebut yang mengidentifikasikan dan membedakan sebuah produk atau pelayanan dengan pesaingnya. Atau, secara lebih sederhana brand adalah sebuah janji, simbol, visualisasi, dan citra yang ingin ditanamkan kepada konsumen.

Maka jangan heran mengapa Real Madrid rela membobol brangkasnya demi seorang Cristiano Ronaldo. Soal teknik kemampuannya bermain bola sudah pasti jadi tidak perlu diperdebatkan, karena hanya menghasilkan debat kusir belaka! Hal pertama yang dipikirkan Florentino Perez dan kolega adalah Ronaldo memiliki potensi nilai yang jauh lebih besar ketimbang harga jualnya (dari Manchester United). Coba kita jabarkan apa saja yang bisa ‘dijual’ dari seorang Ronaldo. Mulai dari jersey, gaya rambut, ketampanan, six pack perutnya, sampai celana dalam dan kakinya pasti laku di pasaran. Masih kurang lengkap? Belum lama film dokumenter tentang dirinya hadir di layar lebar! Itu menandakan Ronaldo memiliki nilai jual yang luar biasa.

 

Bermula dari David Beckham

David Beckham adalah legenda hidup dalam dunia sepak bola. Beckham adalah yang mengajarkan bahwa sepak bola tidak hanya soal menggocek lawan, tapi bisa begitu indah hanya melalui bola-bola mati. Ia mengajarkan para penyerang bahwa kufur nikmat apabila mengabaikan umpan-umpan manisnya. Beckham pula lah yang mengajarkan bahwa setiap dalam diri pemain sepak bola memiliki nilai jual, di luar kemampuannya bermain bola.

Dalam urusan personal branding, David Beckham sudah memulainya lebih dulu ketimbang Ronaldo. Pria tampan asal Leytonstone, Inggris, ini memulai karier di Manchester United, kemudian berlanglang buana ke Spanyol, Amerika, Italia, sebelum akhirnya pensiun di Prancis. Berbagai gelar kolektif maupun individual sudah pernah ia raih dari berbagai tim.

beckham2-560
brandchannel.com

Sejak masih di Manchester United dirinya kerap menjadi sorotan publik melalui kemampuan serta perannya sebagai pemain. Ditambah, dirinya berhasil menikahi salah satu anggots girlband, Spice Girl, yakni Victoria Caroline, dan kini lebih dikenal dengan Vicotria Beckham. Apalagi pernikahannya dengan Victoria sempat ditentang keras oleh mantan pelatihnya dulu, Sir Alex Ferguson. Ini membuat nama Beckham semakin meroket di mata publik.

Hal tersebut berimbas pada dirinya yang menjadi buruan para brand-brand ternama untuk menjadikan seorang Beckham brand ambassador. Sebut saja Pepsi, Police Sunglasses, Sainsbury’s, Young’s Frozen Fish, H&M, Armani, Belstaff, Adidas, Brietling for Bentley, Burger King, Walt Disney, Diet Coke, Samsung dan terakhir poster Top Collection di tukang cukur! 🙂

Lalu pertanyaannya adalah memang seberapa besar keuntungan yang didapat dari memakai jasa ayah tiga anak ini? Pada tahun 2012, Bloomberg menyebutkan bahwa Beckham berhasil membukukan pendapatan 14,1 juta pound (sekitar USD 23 juta) dari perusahaan sponsorship dan image-rights miliknya. Seperti yang dilaporkan Bloomberg, perusahaan Footwork Production Ltd. yang bermarkas di London mengatakan bahwa pendapatannya meningkat 8 persen menjadi 16,5 juta pound. Hal ini terjadi berkat kemampuan Beckham dalam mengelola image serta penempatan dirinya dalam lingkungan sosial dengan baik

david_beckham_bodywear
theinspirationroom.com

Ada beberapa hal yang bisa kita-terutama gue-pelajari dari seorang David Beckhamm untuk menciptakan personal branding yang sukses. Dimulai dari bakat. Ia memulai pada bakatnya sejak ia masih kecil. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ketika ia masih muda, ia bisa bermain sepak bola sepanjang hari. Dia telah menemukan niche-nya pada usia dini dan bekerja pada pengembangan itu. Dengan cara ini ia menjadi pandai dan itu membuatnya mendapatkan pengakuan di dunia olahraga dan juga dalam dunia bisnis. Beckham juga mulai membangun reputasi yang baik, yang membuat para brand ternama tertarik pada dirinya. Para ahli di dunia bisnis percaya bahwa bakat merupakan syarat utama bagi orang yang ingin memiliki nilai pribadi yang baik.

Selain itu, dia selalu melakukan pekerjaannya sebagai seorang profesional. Misalnya, setiap kali ia mencetak gol, ia memastikan untuk memberikan banyak kredit kepada anggota timnya dan tidak pernah menonjolkan egonya. Bahkan, beberapa analis sepakbola mengklaim bahwa ada kejadian di mana ia menciptakan peluang mencetak gol untuk rekan-rekan setimnya agar sorotan tidak hanya kepada dirinya saja. Perilaku semacam ini yang bisa meningkatkan kredibilitasnya sebagai seorang profesional.

Pada dasarnya, kini kita harus menyadari bahwa sebuah personal branding adalah penting bagi seorang pesepak bola. Pesepak bola bukan lagi sekadar pesepak bola yang memukau di atas lapangan, tapi juga harus di luar lapangan. Dan, untuk gue terutama, adalah penting untuk tidak menjadi seperti Mario Balotelli! Terima kasih.

One thought on “David Beckham dan Personal Branding yang Tepat

Leave a comment